Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konstipasi dan Gangguan Penis pada Pria

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat sembelit dan gangguan penis

DokterSehat.Com – Konstipasi atau lebih sering disebut sembelit adalah gangguan pencernaan yang bisa terjadi pada pria. Karena asupan cairan yang kurang di dalam tubuh, feses yang harus dikeluarkan tidak bisa bergerak dengan lancar. Pria yang mengalami kondisi ini tidak hanya merasakan sakit di perut, tapi juga penurunan kualitas seksualnya.

Kalau Anda belum mengalaminya mungkin seperti tidak percaya. Memang ada hubungan antara sembelit dengan penis? Secara langsung mungkin tidak ada. Namun, efek domino dari kondisi sembelit ini bisa berdampak pada kemampuan ereksi pada pria sehingga aktivitas seks yang dilakukan bisa terganggu.

Penyebab konstipasi pada pria

Ada banyak sekali penyebab konstipasi baik pada pria. Berikut beberapa hal yang menyebabkan gangguan susah BAB itu datang.

Blokade di rectum, kondisi ini menyebabkan kotoran tidak bisa bergerak. Kondisi ini disebabkan oleh:

  • Gangguan pada anus entah infeksi atau robek.
  • Sumbatan pada usus akibat makanan yang salah dikonsumsi.
  • Kanker pada usus yang sudah parah.
  • Usus yang menyempit.
  • Kanker lain di area perut yang membuat usus tidak bisa berjalan.
  • Kanker rectal.

Masalah saraf juga menyebabkan pria tidak bisa BAB dengan lancar. Masalah saraf ini terdiri dari:

  • Penyakit autoimun yang sudah parah.
  • Kerusakan pada tukang belakang.
  • Stroke yang terjadi bekali-kali.

Kondisi kesehatan lain yang disebabkan oleh penyakit yang di antaranya terdiri dari:

  • Gangguan diabetes.
  • Ada gangguan pada kelenjar tiroid.

Tanda konstipasi pada pria

Konstipasi yang terjadi pada pria memiliki beberapa tanda-tanda:

  • Buang air besar yang tidak lancar. Normalnya, seorang pria bisa buang air besar sebanyak 1-2 kali dalam satu hari. Kalau buang air besar hanya berjalan 3 kali dalam seminggu atau kurang dari itu, kondisi konstipasi sudah terjadi.
  • Feses yang keluar dari anus tidak lembek dan cenderung keras. Kandungan airnya sedikit dan warnanya cenderung lebih gelap.
  • Pergerakan usus berjalan sangat susah. Bahkan, setiap prosesnya menyebabkan rasa sakit yang cukup besar.
  • Pria bisa merasakan perubahan di ususnya dengan cukup kuat.
  • Area sekitar anus sakit saat digunakan untuk duduk atau berjalan.
  • Pria susah mendapatkan ereksi atau mempertahankannya.

Konstipasi dan gangguan seksual

Salah satu tanda konstipasi yang cukup parah adalah gangguan pada penis khususnya yang berkaitan dengan ereksi. Gangguan ini muncul karena ada tekanan yang cukup kuat pada area penis khususnya di perineum. Seperti yang kita tahu, area perineum berisi banyak saraf yang bisa memberikan sinyal nikmat pada tubuh.

Tekanan yang kuat pada area perineum menyebabkan aliran darah di sekitar penis juga terganggu. Pria mungkin tidak begitu menyadari gangguan pada penis. Namun, kemampuan seksnya bisa anjlok. Selain itu, melakukan seks saat perut sakit dan mengganjal keras juga membuat pria jadi tidak nyaman.

Cara mencegah konstipasi

Konstipasi terjadi karena banyak hal. Meski demikian, kita bisa mencegahnya terjadi agar masalah sakit perut dan juga gangguan ereksi bisa diminimalkan.

  • Menerapkan diet yang seimbang. Perbanyak makan buah dan sayuran yang banyak mengandung serat. Kandungan serat akan membuat Anda lebih mudah saat buang air besar.
  • Menghindari terlalu banyak makanan yang berlemak.
  • Minum air yang cukup setiap harinya, minimal 8 gelas sehari dengan pembagian sesuai dengan kebutuhan.
  • Jangan menunda buang air besar kalau sudah kebelet.
  • Biasakan jam makan dan buang air besar secara rutin agar setiap pagi pasti ke kamar kecil.
  • Olahraga yang rutin.

Inilah beberapa hal tentang konstipasi dan juga gangguan penis. Semoga kita tetap sehat dan masalah pencernaan tidak mengganggu kualitas seks.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Post a Comment for "Konstipasi dan Gangguan Penis pada Pria"