Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pelecehan Seksual: Jenis-Jenis dan Cara Mengatasinya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

pelecehan-seksual-doktersehat

DokterSehat.Com – Pelecehan seksual seperti selalu menjadi topik hangat yang diperbincangkan di masyarakat. Tapi meskipun sudah sering diperbincangkan, ternyata masih banyak masyarakat yang belum betul-betul memahami tentang berbagai bentuk pelecehan seksual. Padahal pelecehan seksual sendiri hampir setiap hari  bisa ditemukan dan mungkin ada di sekitar kita.

Ketidaktahuan tentang bentuk-bentuk pelecehan seksual akhirnya membuat banyak orang tanpa sengaja menjadi pelaku pelecehan seksual. Tidak hanya pelaku saja, banyak juga individu yang tidak sadar bahwa dirinya sedang menjadi korban. Apa sebenarnya pelecehan seksual itu? Apa saja yang termasuk ke dalam tindakan pelecehan seksual? Bagaimana cara menghadapi pelecehan seksual?

Apa Itu Pelecehan Seksual?

Menurut Komnas Perempuan, pelecehan seksual merupakan salah satu dari 15 jenis kekerasan seksual. Pelecehan seksual adalah tindakan seksual melalui sentuhan fisik atau non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitasi dari korban.

Pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja tanpa melihat gender dan juga usia. Berbagai data memang menunjukkan kasus pelecehan seksual dengan korban wanita dan pelaku pria memang lebih banyak, tetapi pada dasarnya pria juga bisa menjadi korban pelecehan seksual.

Jenis Pelecehan Seksual

Pelecehan memiliki berbagai macam bentuk. Salah satu yang paling meresahkan adalah pemerkosaan. Tetapi ternyata bentuk pelecehan bermacam-macam dan bukan hanya pemerkosaan saja. Jika dibedakan berbadasarkan kategorinya, berikut adalah 5 jenis pelecehan seksual:

1. Perilaku menggoda

Perilalu menggoda adalah semua perilaku yang menjurus pada aktivitas seksual yang menyinggung atau memaksa. Perilaku yang termasuk dalam perilaku ini bisa termasuk ajakan melakukan hubungan seksual, paksaan untuk kencan, hingga teror melalui pesan singkat, telepon, atau media lainnya secara berulang-ulang.

2. Penyuapan seksual

Penyuapan seksual adalah ajakan atau permintaan aktivitas seksual yang dibarengi dengan iming-iming imbalan pada korban. Perilaku pelecehan seksual yang satu ini biasanya dilakukan secara terang-terangan oleh pelaku pada korban. Kategori pelecehan seksual jenis ini biasanya banyak juga terjadi pada anak-anak.

3. Pemaksaan seksual

Pemaksaan seksual adalah pemaksaan aktivitas seksual yang dibarengi degan ancaman. Jenis pelecehan kategori ini bisanya terjadi di lingkungan tertentu seperti lingkungan kerja atau lingkungan lainnya di mana pelaku memiliki kekuasaan di atas korban.

4. Pelanggaran seksual

Pelanggaran seksual bisa juga disebut dengan penyerangan seksual. Pelanggaran seksual meliputi tindakan sepeti menyentuh, merasakan, dan meraih tubuh korban secara paksa.

5. Pelecehan gender

Pelecehan gender adalah perilaku atau pernyataan bersifat seksis yang menghina atau merendahkan gender tertentu. Beberapa perilaku yang masuk ke dalam jenis pelecehan ini antara lain seperti humor seks, lelucon seks, hingga gambar dan tulisan yang merendahkan gender tertentu.

Itu dia beberapa jenis pelecehan seksual berdasarkan kategorinya. Selain berdasarkan kategori di atas, pelecehan seksual juga bisa dilihat dari berbagai bentuk tindakannya. Menurut Komnas Perempuan, berikut adalah beberapa perilaku yang termasuk ke dalam kategori pelecehan seksual:

  • Siulan atau catcalling atau sapaan tertentu dengan konteks menggoda
  • Main mata di tempat umum atau pada orang yang tidak dikenal dengan konteks menggoda
  • Ucapan atau ujaran bernuansa seksual, bisa dalam bentuk ucapan langsung maupun melalui berbagai media lainnya
  • Mempertontonkan materi pronografi dan keinginan seksual
  • Colekan atau sentuhan pada bagian tubuh tertentu
  • Gerakan atau isyarat seksual yang membuat tidak nyaman, tersinggung, merasa martabatnya direndahkan, hingga menyebabkan masalah keselamatan dan kesehatan.

Perilaku-perilaku pelecehan seksual seperti di atas kini tidak hanya terjadi secara lagsung, tetapi juga bisa terjadi melalui berbagai media lainnya. Dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak juga ditemukan perilaku pelecehan seksual melalui pesan singkat, pesan elektronik, media sosial, dan masih banyak lagi.

Cara Mengatasi dan Menghadapi Pelecehan Seksual

Ada banyak sekali korban pelecehan seksual yang merasa takut dan cenderung menyalahkan dirinya sendiri. Tentunya hal ini tidak baik dan dapat semakin merugikan korban. Menyalahkan diri sendiri bisa membuat korban merasa semakin tertekan bahkan hingga merasa depresi. Peran orang-orang di sekitar memang penting untuk memberikan dukukangan pada korban, tetapi keinginan untuk memperbaiki situasi juga sangat bergantung pada korban.

Sebelum beralih ke bagaimana langkah yang bisa dilakukan oleh korban pelecehan seksual, berikut adalah hal-hal yang bisa Anda lakukan sebagai pencegahan:

  • Selalu waspada dimanapun Anda berada. Usahakan Anda dapat selalu siap untuk melawan atau kabur jika bertemu orang yang berpotensi melakukan pelecehan seksual pada Anda.
  • Bersikap tegas pada pelaku. Jika Anda mendapat perlakukan seperti perilaku seksual, pemaksaan seksual, dan penyuapan seksual, Anda harus dapat menolak dengan tegas dan sebaiknya langsung meminta bantuan pada orang lain agar tindakan tersebut dapat dihentikan.
  • Jika Anda melihat berbagai tindakan yang menjurus pada pelecehan seksual, jangan ragu untuk menyuarakan pendapat Anda. Saat ini sangat banyak bentuk pelecehan seksual di mana pelaku tidak menyadari bawa perilaku yang dilakukan sudah termasuk dalam pelecehan seksual.

Jika pelecehan seksual sudah terlanjur terjadi dan tidak dapat lagi dicegah, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan jika Anda menjadi korban pelecehan seksual:

  • Jika Anda menjadi korban pelecehan seksual, jangan ragu untuk bercerita pada orang terdekat Anda. Banyak korban yang merasa malu dengan kondisi tersebut, padahal dalam hal ini korban tidak dapat menjadi pihak yang disalahkan. Jadi Anda tidak perlu malu untuk menceritakan hal tersebut pada orang lain.
  • Laporkan pada pihak yang berwenang. Jika efek jera tidak diberikan pada pelaku pelecehan seksual, pelaku tersebut akan terus melakukan tindakan serupa. Melaporkan kepada pihak berwenang agar pelaku mendapatkan hukuman adalah tindakan yang tepat.
  • Berbagi cerita dengan orang-orang yang ada di sekitar Anda atau jika ingin cakupannya lebih luas, Anda bisa berbagi cerita di media sosial atau blog. Tujuan dari berbagi cerita sangatlah sederhana, Anda bisa membuat orang-orang di luar sana untuk lebih peka dan juga waspada terhadap pelecehan seksual.
  • Jika Anda merasa tertekan secara psikologis, sebaiknya konsultasikan pada psikolog atau terapis profesional untuk memulihkan terlebih dulu kondisi mental Anda, sebelum Anda dapat bercerita tentang kejadian yang Anda alami.

Pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, juga tanpa melihat usia dan juga gender dari korban. Saat ini banyak perilaku atau pun komentar yang menyalahkan korban pelecehan seksual, padahal hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena akan semakin membuat korban semakin merasa bersalah atau depresi. Jika tidak dapat memberikan dukungan pada korban, ada baiknya diam dan tidak berkomentar secara langsung pada korban.

Tanpa disadari, perilaku pelecehan seksual ada di sekitar kita dan bisa menyerang kita atau pun orang terdekat kita. Bankan tanpa sadar, kita juga bisa menjadi pelaku pelecehan seksual. Jangan pernah lengah dan lindungi diri Anda serta orang-orang di sekitar Anda untuk terhindar dari perilaku ini.

Halo, Teman Sehat!

Anda diundang ke #AksiSehatCeria bersama DokterSehat di Ciputra Medical Center, Lotte Shopping Avenue Lt. 5, Jakarta Selatan pada hari Sabtu, 15 September 2018 pukul 10.00 – 13.00 WIB.

Yuk, datang dan ikut donor darah + health talk*, lomba blog berhadiah jutaan rupiah, dan dapatkan merchandise keren. GRATIS!
*Registrasi: http://bit.ly/AksiSehatCeria



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Post a Comment for "Pelecehan Seksual: Jenis-Jenis dan Cara Mengatasinya"